a. Kepuasaan pelanggan
Pendidikan adalah pelayanan jasa, sekolah harus memberikan pelayanan jasa sebaik-baiknya kepada pelanggannya.
b. Respek terhadap setiap orang
Dalam sekolah setiap orang di sekolah dipandang memiliki potensi. Orang yang ada diorganisasi dipandang sebagai aset organisasi.
c. Manajemen berdasarkan fakta
Sekolah berorientasi pada fakta, maksudnya setiap keputusan selalu berdasarkan pada fakta.
d. Perbaikan terus-menerus
Agar dapat sukses setiap sekolah perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan kesinambungan. [1]
Prinsip TQM/Manajemen Berbasisi Mutu, yang lain yaitu :
a. Perbaikan Terus-Menerus (Continuous Improvement)
b. Perubahan Kultur (Change of Culture)
c. Menjaga Hubungan dengan Pelanggan (keeping close to the customer)
d. Kolega sebagai pelanggan
e. Pemasaran internal
f. Profesionalisme dan fokus pelanggan
g. Mutu pembelajaran. [2]
Ada beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM. Salah satunya adalah Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi padakualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap prosesdan produk.
b. Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memberlakukankaryawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi.
c. Program TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatandan tujuan bersama menjadi kenyataan.
d. Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi.
Lebih lanjut Bill Crash, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu;Produk, Proses, Organisasi,Kepemimpinan, dan Komitmen. [3]
Aplikasi TQM/Manajemen Berbasisi Mutu :
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya. Untuk mencapai usaha tersebut digunakan sepuluh unsur utama TQM, yaitu fokus pada pelanggan, obsesi terhadap qualities, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan kerkesinambungan, pendidikan dan latihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, dan ketertiban serta pemberdayaan karyawan.
Mutu (quality) adalah sebuah filsosofi dan metodologi, tentang (ukuran) dan tingkat baik buruk suatu benda,yang membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda rancangan spesifikasi sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya agenda dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan. [4]
[1] Husaini Usman, Manajemen Teori Praktek dan Riset Pendidikan, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), hal. 464
[2] http://derizzain.multiply.com/journal/item/76 (diakses hari Jum’at, 16 Desember 2011 pukul 09.10 WIB)
[3] http://www.scribd.com/doc/11710083/Makalah-Implementasi-Manajemen-Mutu-Terpada-Pendis (diakses pada Jum’at, 16 Desember 2011 pukul 09.38 WIB)
[4] http://fuadinotkamal.wordpress.com/2009/04/29/proses-dan-prinsip-prinsip-pembelajaran-model-manajemen-mutu-terpadu/ (diakses pada Jum’at, 16 Desember 2011 pukul 09.16 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar