Rabu, 15 Februari 2012

Pengertian, Kedudukan, dan Fungsi Kurikulum


A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olah raga pada zaman Yunani kuno yang berasal dari kata Curir dan Curere.Pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari.Orang yang mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari dari mulai start sampai finish.
Dari penelusuran konsep, pada dasarnya kurikulum memiliki dimensi pengertian,yakni kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran.
Pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan. Pandangan yang menganggap kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran merupakan pandangan yang dianggap tradisional, walaupun sebenarnya masih banyak dianut orang dan mewarnai kurikulum yang berlaku dewasa ini.
Kurikulum tidak lagi dianggap sebagai mata pelajaran, akan tetapi dianggap sebagai pengalaman belajar siswa.Kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar sekolah asal kegiatan tersebut berada dibawah tanggung jawab guru (sekolah).
Pergeseran pemaknaan kurikulum daris sejumlah mata pelajaran kepada pengalaman, selain disebabkan meluasnya fungsi dan tanggung jawab sekolah, juga dipengaruhi oleh penemuan-penemuan dan pandangan-pandangan baru khususnya penemuan dalam bidang psikologi belajar.Kritikan dan ketidaksepahaman terhadap konsep tersebut, memunculkan konsep yang menganggap kurikulum sebagai suatu program atau rencana untuk belajar.Pendapat yang menganggap kurikulum sebagai program atau rencana belajar seperti dikemukakan Hilda Taba, diikuti oleh tokoh-tokoh lainnya seperti Daniel Tanner dan Laurel Tanner (1975) yang menyatakan bahwa kurikulum adalah perencanaan yang berisi tentang petunjuk belajar serta hasil yang diharapkan.
B. Peran dan Fungsi Kurikulum
Ø  Peran Kurikulum
Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, paling tidak kurikulum memiliki tiga peran, yaitu peran konservatif, peran kreatif, serta peran kritis dan evaluatif.
  1. Peranan Konservatif
Melalui peran konservatifnya, kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur masyarakat,sehingga keajekan dan identitas masyarakat akan tetap terpelihara dengan baik.
  1. Peran Kreatif
Dalam peran kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat yang senantiasa bergerak maju secara dinamis.
  1. Peran Kritis dan Evaluatif
Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.
Ø  Fungsi Kurikulum
Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut Mc Neil (1990), isi kurikulum memiliki empat fungsi, yaitu :
a.       Fungsi pendidikan umum (common and general education)
b.      Suplementasi (supplementation)
c.       Eksplorasi (exploration)
d.      Keahlian (spesialization)
  
v  Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran
v  Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi untuk menyusun perencanaan dan program sekolah.
v  Bagi pengawas, kurikulum akan berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan supervisi.
v  Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum, Alexander Inglis mengemukakan enam fungsi kurikulum untuk siswa :
a)      Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian yang dimaksud adalah bahwa kurikulum harus dapat mengantar siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat.
b)      Fungsi integrasi
Fungsi integrasi dimaksudkan bahwa kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh.
c)      Fungsi diferensiasi
Fungsi ini maksudnya bahwa kurikulum harus dapat melayani setiap siswa dengan segala keunikannya.
d)     Fungsi persiapan
Fungsi persiapan mengandung makna, bahwa kurikulum harus dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak baik untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, maupun untuk kehidupan masyarakat.
e)      Fungsi pemilihan
Fungsi pemilihan adalah fungsi kurikulum yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.
f)       Fungsi diagnostik
Fungsi diagnostik adalah fungsi untuk mengenal berbagai kelemahan dan kekuatan siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar