PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI, DAN
CIRI EVALUASI PENDIDIKAN
A. PENDAHULUAN
Tidak semua orang menyadari bahwa setiap
saat kita selalu melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan
sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan penilaian
Dari kalimat diatas kita sudah menemui
tiga buah istilah yaitu : evaluasi, pengukuran, dan penilaian. Kebanyakan orang
cenderung mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu pengartian yang sama
sehingga sama dalam memakainya, hanya saja tergantung dari kata mana yang siap
untuk diucapkannya. Akan tetapi sementara orang lain, membedakan ketiga istilah
tersebut. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan antara
ketiganya akan kita bahas dalam makalah ini.
B. POKOK PERMASALAHAN
1. Apa pengertian
evaluasi ?
2. Apa Tujuan dan fungsi
penilaian ?
3. Bagaimana Ciri-ciri
penilaian dalam pendidikan ?
C.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui
pengertian evaluasi.
2. Agar mengetahui
tujuan dan fungsi penilaian.
3. Untuk mengetahui
ciri-ciri penilaian dalam pendidikan.
D.
PEMBAHASAN
a) Pengertian Evaluasi
1. Definisi Evaluasi
Menurut Bloom et. Al (1971), evaluasi
adalah pengum
pulan kenyataan
secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan
dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi
siswa.
Stufflebeam et. Al (1971), evaluasi
merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang
berguna untuk menilai alternatif keputusan.
Cronbach (1982), evaluasi adalah
deskripsi yang jelas atau menunjukan hubungan sebab-akibat tetapi tidak
memberikan penilaian. Untuk memperkara deskripsi, evaluasi dapat mengajukan
asumsi-asumsi yang didukung oleh data.
2. Pengertian Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari kata
inggris yaitu evolution. Menurut Wand
dan Brown evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai
dari pada sesuatu sehingga evaluasi pendidikan dapat diartikan suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan dunia pendidikan.
3. Pengertian Pengukuran,
Penilaian, dan Evaluasi
- Mengukur adalah
membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
- Menilai adalah
mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian
bersifat kualitatif.
- Mengadakan evaluasi
meliputi kedua langkah diatas yakni mengukur dan menilai.
4. Penilaian Pendidikan
Menurut Ralph Tyler, evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah
tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya.
Sedangkan menurut Cronbach dan Stufflebeam tambahan
definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh
mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Menurut pengertian lama, pencapaian
tujuan pembelajaran yang berupa prestasi belajar, merupakan hasil dari kegiatan
belajar-mengajar semata. Dengan kata lain, kualitas kegiatan belajar-mengajar
adalah satu-satunya faktor penentu bagi hasilnya.
Apabila sekolah diumpamakan sebagai
tempat mengolah sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka
lulusan dari sekolah itu dapat disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap
digunakan. Dalam inovasi yang menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini
disebut transformasi.
Jika
digambarkan dalam bentuk diagram akan terlihat sebagai berikut :
Keterangan :
-
Input
Adalah bahan
mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi. Yang dimaksud bahan mentah adalah
calon siswa yang baru akan memasuki sekolah.
-
Output
Adalah bahan
jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud bahan jadi adalah siswa
lulusan sekolah yang bersangkutan.
-
Transformasi
Adalah mesin
yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah,
sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi.
Unsur-unsur yang berfungsi sebagai faktor penentu dalam kegiatan sekolah
tersebut antara lain :
a. Siswa
b. Guru dan personal
lainnya
c. Bahan pelajaran
d. Metode mengajar dan
sistem evalusi
e. Sarana penunjang
f. Sistem administrasi
- Umpan balik(feed beck)
Adalah segala informasi baik yang
menyangkut output maupun transformasi. Umpan balik ini diperlukan sekali untuk
memperbaiki input maupun transformasi.
Penilaian
mempunyai makna ditinjau dari berbagai segi :
a. Makna bagi siswa
Dengan diadakannya penilaian, maka
siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang
diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada
2 kemungkinan:
1. Memuaskan
2. Tidak
memuaskan
b. Makna bagi guru
1. Guru akan dapat
mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena
sudah menguasai bahan maupun mengetahui siswa-siswa yang belum menguasai bahan.
2. Guru akan mengetahui
apakah materi yang diajarkan sudah
tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran diwaktu yang akan datang
tidak perlu diadakan perubahan.
3. Guru akan mengetahui
apakah metode yang digunakan sudah
tepat atau belum.
c. Makna bagi sekolah
1. Apabila guru-guru
mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya,
dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah
sesuai dengan harapan atau belum.
2. Informasi tentang
tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan
bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.
3. Informasi hasil
penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun, dapat digunakan sebagai pedoman
bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum.
b) Tujuan dan Fungsi
Penilaian
Dengan
mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan,
maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan atau fungsi penilaian ada
beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1. Penilaian berfungsi selektif
Dengan cara
mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau
penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai tujuan, antara
lain :
a. Untuk memilih siswa
yang dapat diterima disekolah tertentu.
b. Untuk memilih siswa
yang dapat naik kekelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih siswa
yang seharusnya mendapat beasiswa.
d. Untuk memilih siswa
yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.
2. Penilaian berfungsi
diagnostik
Apabila
alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan
melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Jadi dengan mengadakan
penilaian sebenarnya guru mengadakan diagnosis
kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab
kelemahan ini, akan lebih mudah dicari untuk mengatasi.
3. Penilaian berfungsi
sebagai penempatan
Sistem baru
yang kini banyak dipopulerkan di negara barat, adalah sistem belajar sendiri.
Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar,
baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari
timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan
individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga
pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada.
Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga. Pendidikan yang
bersifat individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang
lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok.
Untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa harus
ditempatkan, digunakan suatu penilaian.Sekelompok siswa yang mempunyai hasil
penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Penilaian berfungsi
sebagai pengukuran keberhasilan.
Fungsi
keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan. Telah disinggung pada bagian sebelum ini.
Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode
mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
c)
Ciri
Penilaian dalam Pendidikan
a. Ciri pertama dari
penilaian dalam pendidikan, yaitu bahwa penilaian dilakukan secara tidak
langsung.
Adapun rincian dari
aspek-aspek atau indikator iteligensi dimaksud adlah sebagai berikut
1. Kemampuan
varbal,meliputi :
a. Analisis linguistik
b. Mengenal kembali dan
mengingat
c. Memahami dan
menciptakan kelucuan atau humor
d. Menjelaskan sesuatu
dalam proses belajar mengajar
e. Meyakinkan seseorang
agar bersedia melakukan sesuatu
f. Memahami perintah
dengan tepat
2. Kemampuan mengamati
dan rasa ruang, meliputi :
a. Khayalan
b. Menyusun kerangka
fikir
c. Menemukan jalan dalam
konsep ruang
d. Memanipulasi
imajinasi
e. Menginterpretasikan
grafik/bagian/model
f. Mengenal hubungan
objek dalam ruang
g. Memiliki persepsi
yang cermat melalui berbagai sudut pandangan
3. Kemampuan gerak
kinetis-fisik, meliputi
a. Mengtur/mengelola
gerak refleks
b. Mengatur/mengelola
gerak terencana
c. Memperluas kesadaran
melalui tubuh
d. Peduli hubungan antar
bagian tubuh
e. Meningkatkan fungsi
tubuh
4. Kemampuan
logika/matematika, meliputi :
a. Pengenalan pola-pola
abstraksi
b. Pertimbangan induktif
c. Pertimbangan deduktif
d. Cerdas dalam menangkap
hubungan dan kaitan
e. Menyelesaikan
kalkulasi kompleks
f. Pertimbangan ilmiah
5. Kemampuan dalam
hubungan intra-personal, meliputi :
a. Konsentrasi dalam
berfikir
b. Keberhati-hatian
c. Melakukan meta
kognisi
d. Kesadaran dan
ekspresi berbagai perasaan
e. Kesadaran atas
dirinya
f. Tingkat
pemikiran-penalaran
6. Kemampuan dalam
musik/irama, meliputi :
a. Struktur musik
b. Skematis dalam
mendengarkan musik
c. Sensitif terhadap
suara
d. Kreatif dalam melodi
dan irama
e. Sensitif dalam nada
b. Ciri kedua dari
penilaian pendidikan, yaitu penggunaan pengukuran kuantitatif. Penilaian
pendidikan bersifat kuantitatif artinya
menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran.setelah itu lalu
diinterprestikan ke bentuk kualitatif.
c. Ciri ketiga dari
penilaian pendidikan,yaitu bahwa penilaian pendidikan menggunakan unit-unit
atau satuan-satuan yang tetap karena IQ 105 termasuk anak normal. Anak lain
yang hasil pengukuran IQ nya 80, menurut unit ukurannya termasuk anak dungu.
d. Ciri keempat dari
penilaian pendidikan adalah bersifat relatif artinya tidak sama atau tidak
selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain.
e. Ciri kelima dari
penilaian pendidikan adalah bahwa dalam penilaian pendidikan itu sering terjadi
kesalahan-kesalahan. Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari berbagai
faktor yaitu:
1. Terlatak pada alat
ukurnya
2. Terletak pada orang
yang melakukan penilaian
Hal ini dapat berupa:
a. Kesalahan pada waktu
melakukan penilaian karena faktor subjektif penilai telah berpengaruh pada
hasil pengukuran.
b. Kecenderungan dari
penilai untuk memberikan nilai secara ”murah” atau ”mahal”.
c. Adanya hallo-effect, yakni adanya kesan penilai
terhadap siswa.
d. Adanya pengaruh hasil
yang telah diperoleh terdahulu.
e. Kesalahan yang
disebabkan oleh kekeliruan menjumlah angka-angka hasil penelitian.
3. Terletak pada anak
yang dinilai
4. Terletak pada situasi
dimana penilaian berlangsung
E.
KESIMPULAN
Evaluasi
yaitu : proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi untuk
menetapkan apakah dalam kenyataan diri siswa terjadi perubahan dan menetapkan
sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa dengan menunjukkan hubungan
sebab-akibat.
Pengukuran
bersifat kuantitatif, maksudnya membandingkan sesuatu dengan menggunakan satu
ukuran.
Penilaian
bersifat kualitatif, maksudnya membandingkan sesuatu dengan perbandingan baik
buruk suatu keputusan.
Penilaian
pendidikan sangat penting dalam lembaga sekolah, baik bagi siswa, guru maupun
bagi sekolah tersebut. Bagi siswa penilaian mempunyai makna bahwa siswa dapat
mengetahui sejauhmana keberhasilan mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru
dan dapat mengetahui hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaannya. Bagi guru
penilaian mempunyai makna bahwa guru dapat mengetahui sejauhmana siswa
menguasai materi atau bahan yang diajar dan metode yang digunakan sudah tepat
atau belum. Makna penilaian bagi sekolah bahwa sekolah dapat mengetahui kondisi
belajar yang diciptakan sudah sesuai dengan harapan atau belum dan kurikulum
yang digunakan sudah tepat atau belum.
Tujuan
penilaian pendidikan yaitu kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan
pendidikan. Sedangkan fungsi penilaian pendidikan yaitu :
1. Penilaian berfungsi selektif
2. Penilaian berfungsi
diagnostik
3. Penilaian berfungsi
sebagai penempatan
4. Penilaian berfungsi
sebagai pengukuran keberhasilan.
Ciri-ciri Penilaian dalam
Pendidikan yaitu:
a. Ciri pertama
b. Ciri kedua
c. Ciri ketiga
d. Ciri keempat
e. Ciri kelima
sankyuu..membantu sekali artikelnya,, izin copas yah senpai.. :D
BalasHapus